» » » Kesalahan Instalasi Grounding

Kesalahan Instalasi Grounding

Kesalahan Instalasi Grounding Yang Paling Sering Terjadi

Grounding  merupakan bagian paling penting dalam sistem kelistrikan sebuah bangunan. Tanpa grounding yang benar, risiko korsleting, kebakaran, hingga kerusakan peralatan elektronik dapat meningkat drastis. Sayangnya, masih banyak terjadi kesalahan instalasi grounding baik pada rumah tinggal, gedung komersial, maupun fasilitas industri. Kesalahan-kesalahan ini sering tidak disadari hingga muncul masalah serius.

  1. Menggunakan Material Grounding Berkualitas Rendah

Kesalahan paling umum dalam instalasi grounding adalah penggunaan material yang tidak sesuai standar. Banyak teknisi memilih batang grounding dengan kualitas rendah atau kabel yang tidak tahan korosi. Padahal, material grounding harus memiliki:

  • Resistansi rendah
  • Ketahanan korosi tinggi
  • Konduktivitas optimal

Grounding tidak sesuai standar sering ditemukan pada instalasi rumah tinggal yang hanya menggunakan batang besi biasa, bukan copper rod berkualitas tinggi. Selain tidak awet, material tersebut dapat meningkatkan nilai resistansi tanah sehingga grounding tidak berfungsi maksimal.

PT.Megah Alam Semesta selalu menggunakan material grounding bersertifikat untuk memastikan hasil yang aman dan tahan lama.

  1. Kedalaman Grounding Tidak Mencapai Standar

Batang grounding harus ditanam pada kedalaman tertentu agar mendapatkan hasil resistansi tanah yang baik. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemasangan batang yang terlalu dangkal, bahkan hanya 1–2 meter, padahal standar umum untuk Indonesia bisa mencapai 4–6 meter tergantung kondisi tanah.

Akibat kedalaman yang tidak memadai:

  • Resistansi tanah terlalu tinggi
  • Grounding mudah rusak saat musim kemarau
  • Bahaya sistem grounding tidak berfungsi saat terjadi sambaran petir

PT.Megah Alam Semesta selalu melakukan pengukuran resistansi tanah terlebih dahulu sebelum menentukan kedalaman grounding yang ideal.

  1. Tidak Mengukur Resistansi Tanah Setelah Instalasi

Setelah pemasangan selesai, teknisi wajib melakukan pengukuran nilai resistansi grounding menggunakan earth tester. Namun, banyak instalasi yang dilakukan tanpa pengukuran ulang sehingga tidak diketahui apakah grounding berfungsi dengan benar atau tidak.

Inilah salah satu kesalahan pemasangan grounding listrik yang berbahaya. Tanpa pengukuran, nilai resistansi bisa terlalu tinggi dan sistem grounding menjadi tidak efektif melindungi bangunan. Idealnya, nilai resistansi berada di bawah:

  • 1 Ohm untuk instalasi industri
  • 2–5 Ohm untuk gedung dan rumah tinggal

PT.Megah Alam Semesta selalu menyertakan laporan pengukuran resistansi sebagai standar layanan profesional.

  1. Menggabungkan Grounding Listrik dan Grounding Penangkal Petir

Kesalahan Instalasi GroundingKesalahan instalasi grounding lainnya yang sering terjadi adalah menyatukan grounding listrik dengan grounding penangkal petir pada satu titik. Hal ini sangat berbahaya karena arus petir yang sangat besar bisa mengalir langsung ke sistem kelistrikan rumah.

Efeknya:

  • Lonjakan listrik besar merusak peralatan elektronik
  • Potensi kebakaran meningkat
  • Panel MCB dapat meledak
  • Risiko sengatan listrik lebih tinggi

Grounding sistem kelistrikan dan penangkal petir harus dipisah, namun tetap terhubung melalui sistem bonding yang aman dan sesuai standar IEC. PT.Megah Alam Semesta selalu memisahkan kedua sistem ini untuk menghindari transfer arus berlebihan.

  1. Menggunakan Kabel Grounding yang Tidak Sesuai Ukuran

Kesalahan teknis lainnya adalah penggunaan kabel grounding yang terlalu kecil atau tidak sesuai standar. Kabel grounding harus memiliki luas penampang besar agar mampu menyalurkan arus secara stabil.

Jika kabel terlalu kecil:

  • Kabel bisa panas atau meleleh
  • Arus tidak mengalir sempurna ke tanah
  • Efisiensi grounding menurun signifikan
  • Risiko konsleting meningkat

Ini menjadi salah satu masalah sistem grounding yang sering ditemukan pada instalasi rumahan akibat pemasangan oleh teknisi non-profesional.

  1. Tidak Melakukan Perawatan Berkala

Grounding bukan sistem yang dipasang sekali lalu dibiarkan selamanya. Tanah dapat berubah sifatnya akibat musim, kelembapan, dan kondisi lingkungan. Oleh sebab itu, grounding harus dicek berkala, minimal:

  • Setahun sekali untuk rumah
  • Dua kali setahun untuk industri

Namun banyak bangunan yang tidak melakukan pemeriksaan sama sekali, sehingga tidak menyadari bahwa grounding sudah tidak berfungsi.

PT.Megah Alam Semesta menyediakan layanan inspeksi rutin untuk memastikan sistem grounding selalu berada dalam kondisi optimal

Dampak Kesalahan Instalasi Grounding

  1. Kerusakan Peralatan Elektronik

Komputer, AC, kulkas, TV, mesin industri, bahkan perangkat kecil seperti charger dapat rusak bila grounding tidak berfungsi. Lonjakan listrik dari petir atau korsleting internal dapat merambat langsung ke peralatan.

  1. Potensi Kebakaran Akibat Korsleting

Grounding yang salah membuat arus tidak bisa mengalir ke tanah, sehingga korsleting bisa memicu percikan api yang menyebabkan kebakaran.

  1. Risiko Sengatan Listrik pada Penghuni

Tanpa grounding yang baik, bagian logam pada peralatan elektronik dapat menyetrum ketika ada kebocoran arus.

  1. Kerugian Finansial Besar

Mulai dari kerusakan alat elektronik, kehilangan aset akibat kebakaran, hingga biaya perbaikan instalasi listrik.

Solusi Menghindari Kesalahan Instalasi Grounding

  1. Gunakan Material Grounding Standar SNI dan IEC

Batang grounding, kabel, clamp, dan chemical compound harus memenuhi standar internasional. PT.Megah Alam Semesta selalu menyediakan material berkualitas untuk hasil optimal.

  1. Lakukan Pengukuran Resistansi Tanah Secara Profesional

Pengukuran wajib dilakukan sebelum dan sesudah instalasi. Hanya teknisi berpengalaman yang dapat menentukan apakah sistem grounding sudah aman digunakan.

  1. Pisahkan Grounding Listrik dan Grounding Penangkal Petir

Keduanya harus terpisah namun terhubung melalui bonding untuk memastikan arus mengalir sesuai jalurnya.

  1. Gunakan Kabel Grounding yang Sesuai Ukuran

Kabel minimal 25 mm² untuk rumah, dan lebih besar untuk industri.

  1. Lakukan Perawatan Grounding Rutin

Minimal setahun sekali untuk memastikan nilai resistansi tetap stabil.

  1. Gunakan Jasa Profesional

Untuk hasil yang benar-benar aman, gunakan layanan dari penyedia profesional seperti PT.Megah Alam Semesta yang sudah berpengalaman menangani grounding dan proteksi petir di berbagai proyek.

Kesalahan instalasi grounding masih sering terjadi dan dapat mengakibatkan berbagai bahaya mulai dari kerusakan peralatan, kebakaran, hingga risiko keselamatan bagi penghuni rumah. Dengan memahami berbagai kesalahan instalasi grounding, pemilik bangunan dapat lebih waspada dan memastikan sistem grounding dipasang sesuai standar.

Untuk hasil terbaik dan keamanan maksimal, percayakan instalasi dan perawatan grounding kepada PT.Megah Alam Semesta, penyedia solusi profesional dalam grounding dan sistem proteksi listrik.