» » » Penangkal Petir : Jenis, Cara Kerja dan Cara Memasangnya

Penangkal Petir : Jenis, Cara Kerja dan Cara Memasangnya

Apa itu penangkal petir?

Penangkalpetir.web.id – Penangkal petir, atau biasa disebut juga penangkal kilat, adalah perangkat yang dipasang di bangunan untuk melindunginya dari kerusakan akibat sambaran petir. Fungsinya adalah untuk memberikan jalur konduktif yang aman bagi arus listrik dari petir, sehingga arus tersebut bisa dialirkan ke tanah tanpa merusak bangunan atau menyebabkan kebakaran.

Berikut komponen utama dari penangkal petir:

  1. Batang Penangkal Petir: Biasanya terbuat dari bahan konduktif seperti tembaga atau aluminium, dipasang di titik tertinggi bangunan. Batang ini berfungsi sebagai titik awal penyambungan arus listrik dari sambaran petir.
  2. Kabel Konduktor: Kabel yang menghubungkan batang penangkal petir dengan sistem pentanahan. Kabel ini harus memiliki hambatan yang rendah agar dapat menyalurkan arus listrik dengan efisien.
  3. Sistem Pentanahan: Sistem yang terdiri dari batang logam yang ditanam ke dalam tanah, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari petir ke dalam bumi, menjauhkan arus tersebut dari struktur bangunan.

Penangkal petir bekerja dengan cara menangkap energi listrik dari petir dan menyalurkannya ke tanah. Hal ini mencegah listrik tersebut menyambar bagian bangunan yang bisa menyebabkan kerusakan atau kebakaran.

Penggunaan penangkal petir sangat penting, terutama pada bangunan-bangunan tinggi, area yang sering mengalami petir, dan struktur yang terbuat dari bahan mudah terbakar. Dengan memasang penangkal petir, risiko kerusakan akibat sambaran petir dapat diminimalisir.

Jenis Penangkal Petir

Penangkal petir dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode dan teknologi yang digunakan. Berikut adalah jenis-jenis penangkal petir yang umum:

  1. Penangkal Petir Konvensional (Franklin Rod):
    • Deskripsi: Merupakan jenis penangkal petir yang paling sederhana dan tradisional. Terdiri dari batang logam yang dipasang vertikal pada bagian tertinggi bangunan.
    • Cara Kerja: Batang ini menangkap sambaran petir dan mengarahkannya melalui kabel konduktor ke tanah.
  2. Penangkal Petir Radioaktif:
    • Deskripsi: Menggunakan bahan radioaktif untuk mengionisasi udara di sekitar penangkal petir, sehingga meningkatkan kemungkinan petir menyambar pada titik tersebut.
    • Catatan: Penggunaan penangkal petir radioaktif saat ini sudah sangat dibatasi atau dilarang di banyak negara karena risiko radiasi.
  3. Penangkal Petir Early Streamer Emission (ESE):
    • Deskripsi: Penangkal petir jenis ini lebih canggih dan efektif dibandingkan dengan penangkal petir konvensional. Dilengkapi dengan mekanisme yang mempercepat pembentukan saluran udara terionisasi (streamer) sehingga petir lebih cenderung menyambar pada penangkal ini.
    • Cara Kerja: Mengeluarkan streamer yang “menjemput” sambaran petir lebih cepat sebelum petir mencapai bangunan.
  4. Penangkal Petir Elektrostatis:
    • Deskripsi: Menggunakan sistem yang memanfaatkan medan elektrostatis untuk mengurangi muatan listrik di area sekitar bangunan.
    • Cara Kerja: Penangkal ini bekerja dengan mengurangi konsentrasi muatan listrik di area yang dilindungi sehingga menurunkan kemungkinan sambaran petir.
  5. Penangkal Petir Non-radioaktif:
    • Deskripsi: Sama dengan penangkal petir radioaktif tetapi tanpa bahan radioaktif. Menggunakan teknologi lain untuk mengionisasi udara di sekitarnya.
    • Keamanan: Lebih aman karena tidak melibatkan bahan radioaktif.
  6. Penangkal Petir Sistem Faraday (Sangkar Faraday):
    • Deskripsi: Melibatkan jaringan kabel atau batang konduktor yang mengelilingi bangunan, mirip dengan struktur sangkar.
    • Cara Kerja: Menyediakan jalur arus listrik dari petir untuk melewati seluruh permukaan bangunan tanpa masuk ke dalamnya, melindungi isi bangunan dari sambaran petir.

Pemilihan jenis penangkal petir yang tepat bergantung pada faktor seperti tinggi dan jenis bangunan, frekuensi sambaran petir di daerah tersebut, dan tingkat perlindungan yang diinginkan. Kombinasi berbagai teknologi juga sering digunakan untuk memberikan perlindungan optimal.

Penangkal petir dan sistem grounding (pembumian) bekerja bersama untuk melindungi bangunan dari kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir. Berikut adalah cara kerja masing-masing komponen dan bagaimana mereka berfungsi secara keseluruhan:

Cara Kerja Penangkal Petir

  1. Penangkapan Petir:
    • Batang Penangkal Petir: Batang konduktif (biasanya terbuat dari tembaga atau aluminium) dipasang di titik tertinggi bangunan. Fungsinya adalah untuk menangkap sambaran petir yang akan mengenai bangunan.
    • Proses Ionisasi: Beberapa penangkal petir, seperti jenis Early Streamer Emission (ESE), mengionisasi udara di sekitarnya untuk menarik sambaran petir ke batang penangkal petir lebih cepat.
  2. Penyaluran Arus Petir:
    • Kabel Konduktor: Setelah sambaran petir mengenai batang penangkal petir, arus listrik disalurkan melalui kabel konduktor yang memiliki hambatan rendah. Kabel ini mengarahkan arus listrik dari atap ke sistem grounding.
    • Material Kabel: Kabel harus terbuat dari bahan yang sangat konduktif, seperti tembaga atau aluminium, untuk memastikan efisiensi dalam menyalurkan arus listrik.

Cara Kerja Grounding

  1. Penyaluran Arus ke Tanah:
    • Batang Pentanahan: Sistem grounding terdiri dari batang logam yang ditanam ke dalam tanah. Batang ini bisa terbuat dari tembaga atau baja berlapis tembaga.
    • Penyebaran Arus: Arus listrik yang disalurkan oleh kabel konduktor akan diteruskan ke batang pentanahan. Dari sini, arus listrik didistribusikan ke tanah, yang memiliki kapasitas besar untuk menyerap arus listrik.
  2. Penyebaran Aman:
    • Jaringan Pembumian: Dalam beberapa sistem, selain batang pentanahan, digunakan juga jaringan pembumian yang terdiri dari beberapa batang logam yang dihubungkan untuk meningkatkan area kontak dengan tanah dan memastikan distribusi arus yang lebih efektif.
    • Hambatan Tanah: Tanah harus memiliki hambatan yang rendah agar arus listrik dari petir dapat diserap dengan cepat dan efisien, mengurangi risiko kerusakan.

Hubungan Penangkal Petir Dengan Tanah

Penangkal petir dan tanah memiliki hubungan yang sangat penting dalam sistem proteksi terhadap sambaran petir. Hubungan ini berpusat pada prinsip bahwa arus listrik dari petir perlu disalurkan ke tanah dengan cara yang aman dan efisien untuk melindungi bangunan dan penghuninya. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai hubungan penangkal petir dengan tanah:

Fungsi Utama Sistem Grounding (Pentanahan)

  1. Jalur Arus Listrik:
    • Penangkal petir berfungsi sebagai penangkap sambaran petir. Ketika petir menyambar penangkal petir, arus listrik yang sangat besar dihasilkan. Arus ini harus disalurkan ke tanah untuk menghindari kerusakan pada struktur bangunan dan perangkat elektronik di dalamnya.
    • Tanah berfungsi sebagai media penyalur akhir arus listrik dari petir. Sistem grounding menciptakan jalur konduktif yang menghubungkan penangkal petir dengan tanah.
  2. Pengurangan Risiko:
    • Tanah memiliki kemampuan untuk menyebarkan arus listrik dengan cepat dan luas. Ini mengurangi risiko lonjakan tegangan yang bisa merusak peralatan listrik dan elektronik di dalam bangunan.
    • Tanah yang efektif dalam menyerap arus listrik membantu mencegah kebakaran dan kerusakan struktural yang bisa terjadi jika arus listrik tidak tersalurkan dengan baik.

Komponen Sistem Grounding

  1. Batang Pentanahan (Ground Rod):
    • Terbuat dari bahan konduktif seperti tembaga atau baja berlapis tembaga. Batang ini ditanam ke dalam tanah pada kedalaman tertentu untuk memastikan kontak yang baik dengan tanah.
    • Fungsi utama batang pentanahan adalah menyalurkan arus listrik dari petir ke dalam tanah secara efisien.
  2. Kabel Konduktor:
    • Kabel konduktor menghubungkan penangkal petir yang berada di puncak bangunan dengan batang pentanahan. Kabel ini harus memiliki hambatan yang sangat rendah untuk memastikan bahwa arus listrik dari petir dapat dialirkan dengan cepat dan efisien.
    • Kabel biasanya terbuat dari bahan yang sangat konduktif seperti tembaga atau aluminium.

Proses Penyaluran Arus Petir ke Tanah

  1. Penangkapan Sambaran Petir:
    • Batang penangkal petir yang dipasang di bagian tertinggi bangunan menangkap sambaran petir.
  2. Penyaluran Melalui Kabel Konduktor:
    • Arus listrik dari sambaran petir kemudian disalurkan melalui kabel konduktor yang terhubung ke batang penangkal petir.
  3. Pembumian:
    • Arus listrik akhirnya dialirkan ke batang pentanahan yang tertanam di tanah. Batang ini memastikan bahwa arus listrik dari petir dapat diserap oleh tanah dengan aman dan cepat.
  4. Penyebaran Arus di Tanah:
    • Tanah menyebarkan arus listrik, mengurangi konsentrasi arus di satu titik, dan menghindari kerusakan atau bahaya lebih lanjut.

Pentingnya Tanah dalam Sistem Penangkal Petir

Tanah merupakan elemen krusial dalam sistem penangkal petir karena:

  • Daya Hantar yang Baik: Tanah mampu menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga arus dari petir bisa diserap dan disebar tanpa menimbulkan bahaya.
  • Keselamatan: Tanah memastikan bahwa arus listrik dari petir tidak merusak bangunan atau peralatan yang ada di dalamnya, serta melindungi penghuni dari risiko tersengat listrik.
  • Efisiensi: Tanah yang baik dan sistem grounding yang efektif memastikan bahwa arus listrik dari petir ditangani dengan cara yang paling efisien dan aman.

Dengan demikian, hubungan antara penangkal petir dan tanah adalah esensial untuk melindungi bangunan dan isinya dari bahaya sambaran petir, memastikan bahwa arus listrik disalurkan dengan aman ke tanah, mengurangi risiko kerusakan, dan meningkatkan keselamatan.

Keseluruhan Proses

  1. Penangkapan Sambaran Petir: Saat petir menyambar, energi listriknya ditangkap oleh batang penangkal petir yang terpasang di puncak bangunan.
  2. Penyaluran Arus: Arus listrik dari sambaran petir kemudian disalurkan melalui kabel konduktor yang terhubung ke batang penangkal petir.
  3. Pembumian: Arus listrik tersebut akhirnya disalurkan ke sistem grounding yang mengarahkan arus ke dalam tanah, di mana arus listrik diserap dengan aman.

Dengan demikian, kombinasi antara penangkal petir dan sistem grounding melindungi bangunan dengan memberikan jalur yang aman bagi arus listrik dari petir, mencegah kerusakan struktural dan bahaya kebakaran.