Perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis yang wajib sobat ketahui!
Penangkal petir atau anti petir adalah sebuah sistem proteksi berupa rangkaian jalur dari beberapa komponen inti (utama) dari penangkal petir yang difungsikan khusus sebagai jalan bagi energi sambaran petir secara langsung menuju bumi agar tidak merusak atau membahayakan benda apapun yang dilewatinya, oleh karena itu istilah yang lebih tepat sebetulnya adalah penyalur petir karena berfungsi untuk menyalurkan arus atau energi sambaran petir menuju bumi. Adapun perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis akan kita bahas kelanjutannya di bawah ini.
Sampai saat ini, para ahli petir mengelompokan penangkal petir menjadi 2 jenis yang masih digunakan hingga saat ini yaitu penangkal petir konvensional (air terminal tombak) dan penangkal petir elektrostatis (anti petir aktif).
Mungkin sobat bertanya lebih baik mana penangkal petir konvensional atau anti petir elektrostatis? Kali ini ahli petir dari PT. Megah Alam Semesta akan mengupas informasi mengenai perbedaan tersebut, kekurangan serta kelebihan dari penangkal petir konvensional maupun elektrostatis dan perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis. Untuk bertanya tentang penangkal petir, anda bisa berkonsultasi dengan tenaga ahli jasa penangkal petir dari PT. Megah Alam Semesta di no wa 087885299300 dengan biaya gratis dan dijamin memuaskan serta akan mendapat harga instalasi penangkal petir terbaik dan termurah.
Penangkal Petir Konvensional (penangkal petir tombak)
Penangkal petir konvensional adalah sistem penangkal petir yang menggunakan bahan dan metode tradisional untuk melindungi bangunan dari bahaya petir. Meskipun telah digunakan selama bertahun-tahun, penangkal petir konvensional saat ini telah banyak digantikan oleh sistem penangkal petir modern yang lebih efisien. Adapun perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis terletak pada teknologi dan harga nya.
Penangkal petir konvensional terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
1. Batang Penangkap Petir (Lightning Rod): Batang logam yang biasanya terbuat dari tembaga atau baja tahan karat, dipasang di atas bangunan dan dirancang untuk menarik petir ke arahnya.
2. Kabel Penghubung (Down Conductor): Kabel tembaga yang menghubungkan batang penangkap petir dengan sistem penangkal petir dan tanah di bawah bangunan.
3. Elektroda Tanah (Grounding): Bagian penting dari sistem penangkal petir konvensional adalah elektroda tanah yang terdiri dari beberapa batang tembaga atau piring tembaga yang dikuburkan di dalam tanah. Elektroda tanah berfungsi untuk menyebarkan arus petir ke tanah dengan aman.
Prinsip kerja penangkal petir konvensional adalah dengan menarik petir melalui batang penangkap petir, mengarahkannya melalui kabel penghubung ke elektroda tanah, dan menyebarkannya ke tanah dengan aman. Dengan demikian, potensi kerusakan bangunan akibat petir dapat dikurangi atau dicegah.
Meskipun penangkal petir konvensional dapat memberikan perlindungan dasar, namun sistem ini memiliki beberapa keterbatasan. Beberapa kelemahan utama termasuk risiko terjadinya percikan api dan bahaya ledakan pada bagian atap yang tertangkap petir. Karena itu, banyak organisasi dan bangunan kritis beralih ke sistem penangkal petir modern yang lebih canggih dan aman, seperti penangkal petir radius tinggi atau sistem penangkal petir ion yang lebih efisien dalam menangkap dan mengalirkan arus petir ke tanah tanpa risiko bahaya ekstra.
Penangkal petir konvensional adalah juga bisa disebut sebagai sebuah rangkaian alat anti petir sederhana bersifat pasif hasil adopsi franklin rod yang pertama kali ditemukan oleh penemu penangkal petir yaitu Benjamin Franklin seorang ilmuan dari Amerika Serikat.
Penangkal petir konvensional bersifat pasif karena bekerja dengan cara menunggu muatan ion pada awan berkumpul seutuhnya hingga meluber dan mencari pembuangan alami muatan ion yang meluber tersebut menuju bumi atau ground. Sampai saat ini penangkal petir konvensional masih banyak digunakan untuk melindungi rumah atau obyek yang memiliki ukuran luas yang cukup kecil. Oleh karena sifatnya yang pasif tersebut dan juga memiliki jangkauan radius yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan penangkal petir aktif (penangkal petir elektrostatis). Inilah hal utama perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis pada umumnya.
Kekurangan & Kelebihan Penangkal Petir Konvensional
Kekurangan penangkal petir konvensional adalah :
o Bersifat pasif dengan cara kerja menunggu luberan muatan ion yang ada di awan, sehingga kemungkinan tersambar petir dengan kekuatan diatas 300 Kva lebih besar dan kemungkinan induksi pun lebih besar.
o Tidak mempunyai jangkauan radius proteksi yang besar karena tidak memiliki teknologi yang dimiliki penangkal petir elektrostatis yaitu teknologi Early Streamer Emission (ESE) sehingga dalam penggunaan tidak mampu melindungi area yang cukup luas.
o Karena bersifat pasif dan tidak memiliki kekuatan jangkauan radius proteksi yang besar maka untuk obyek seperti rumah mewah atau bangunan lainnya yang memiliki ukuran bangunan masuk kategori luas maka dibutuhkan lebih banyak tombak penerima penangkal petir dengan jarak antar tombak adalah maksimal 1-2 meter.
Adapun kelebihan penangkal petir konvensional, yaitu lebih murah dan lebih efisien biaya nya dibanding dengan penangkal petir aktif (penangkal petir elektrostatis). Jadi lebih cocok untuk melindungi objek bangunan benda yang tidak memiliki area yang cukup luas seperti rumah tinggal ukuran kecil. Untuk bisa maksimal melindungi objek bangunan yang luas, sebaiknya menggunakan penangkal petir aktif. Inilah hal utama perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis pada umumnya.
Anti Petir Elektrostatis (penangkal petir aktif)
Penangkal petir elektrostatis adalah salah satu jenis sistem penangkal petir modern yang lebih canggih dan efisien dalam melindungi bangunan dari bahaya petir. Sistem ini berbeda dari penangkal petir konvensional (anti petir pasif) yang menggunakan batang tembaga runcing penangkap petir dan elektroda tanah. Sebagai gantinya, penangkal petir elektrostatis menggunakan prinsip elektrostatik untuk mencegah petir mencapai bangunan.
Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis adalah sebagai berikut:
1. Ionisasi Udara: Sistem penangkal petir elektrostatis menciptakan medan listrik di sekitar bangunan dengan menggunakan teknologi yang disebut “penangkap petir ion” atau “ionizer.” Penangkap petir ion ini mengeluarkan aliran listrik tinggi yang menyebabkan ionisasi udara di sekitarnya.
2. Medan Pengalihan: Medan listrik yang dihasilkan oleh penangkap petir ion ini menciptakan medan pengalihan atau “corona discharge.” Medan ini berfungsi untuk mengubah lintasan potensial petir, sehingga petir yang mendekati bangunan akan diarahkan menuju penangkap petir ion daripada mengenai bangunan.
3. Pengalihan ke Penangkap Petir: Saat petir diarahkan menuju penangkap petir ion, energi petir dialirkan secara aman melalui sistem penangkap petir, tanpa merusak atau membahayakan bangunan.
Keuntungan dari penangkal petir elektrostatis adalah:
– Tidak ada batang penangkap petir yang menonjol di atas bangunan, sehingga tidak ada risiko percikan api atau ledakan.
– Desainnya lebih estetis karena komponennya terintegrasi dengan bangunan dan tidak mengganggu pandangan visual.
– Efektif dalam melindungi area yang lebih luas karena medan listrik yang dihasilkan dapat mencakup area yang lebih besar dibandingkan dengan penangkal petir konvensional.
Meskipun penangkal petir elektrostatis lebih efisien dan aman dari pada penangkal petir konvensional, namun juga lebih mahal dalam pemasangannya. Oleh karena itu, keputusan untuk menggunakan jenis penangkal petir tertentu harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Inilah hal utama perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis pada umumnya.
Anti petir elektrostatis adalah alat penangkal petir modern yang merupakan hasil rekayasa teknologi para ilmuwan petir yang modifikasi cara kerja penangkal petir sebagai penyempurnaan sistem dari penangkal petir tombak runcing yaitu sistem konvensional yang masih banyak kekurangannya.
Anti petir elektrostatis atau penangkal petir aktif hadir dengan teknologi baru yaitu Early Streamer Emision (ESE) yang bekerja secara aktif mengakomodir kumpulan muatan ion yang meluber pada awan dan menciptakan jalur khusus untuk mempertemukan kumpulan muatan ion negatif (-) neuron yang ada di awan dengan muatan ion positif (+) yang dikumpulkan dari dalam bumi (Grounding System) lalu menyalurkan medan magnet hasil pertemuan kedua kumpulan muatan ion tersebut menuju bumi atau ke ground.
Kekurangan & Kelebihan Anti Petir Elektrostatis
Ada banyak sekali kelebihan dari penangkal petir atau anti petir elektrostatis diantaranya :
o Bersifat aktif menjemput petir terlebih dahulu (menarik petir)
o Tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia (non radioaktif)
o Memiliki jangkauan radius perlindungan sampai 200 meter dari titik terpasang
o Tidak membutuhkan power supply
o Lebih estetik secara design
o Lebih ekonomis untuk melindungi area yang cukup luas
o Bebas perawatan cukup pengecekan berkala minimal 1 tahun sekali
o Sesuai dengan standard nasional dan internasional
Kekurangan penangkal petir aktif atau anti petir elektrostatis hanya karena produknya lebih mahal untuk melindungi rumah dengan luas area yang ingin dilindungi masuk kategori kecil, yaitu sampai hari ini baru bisa mengjangkau radius maksimum 200 meter. Inilah hal utama perbedaan penangkal petir konvensional dengan elektrostatis yang harus kita pahami.