3 Jenis Kabel Penangkal Petir Yang Wajib Anda Pahami
Kabel penangkal petir adalah kabel yang digunakan sebagai bagian dari sistem penangkal petir untuk melindungi struktur dan peralatan dari kerusakan yang disebabkan oleh petir. Sistem penangkal petir bertujuan untuk mengarahkan arus petir ke tanah dengan aman, sehingga mengurangi risiko kebakaran atau kerusakan akibat sambaran petir.
Secara umum kabel penangkal petir yang dibutuhkan dalam instalasi penangkal petir adalah kabel penyalur petir yang memiliki luas penghantar 50 mm (minimal), bila lebih besar kemampuan penghantarnya akan lebih baik. Berbagai macam kabel penangkal petir atau anti petir yang dapat digunakan untuk menyalurkan arus petir ke tanah, karakteristik utama adalah steel frame (rawan terhadap putus/gagal sambungan yang menyebabkan loncatan petir dan adanya kebocoran induksi di sekeliling arus petir).
Sedangkan jenis kabel penangkal petir atau anti petir tergantung dari keadaan jalur instalasi yang dilewati :
1. Outdoor Instalasi
Bila instalasi kabel penangkal petir atau anti petir diletakkan di luar bangunan dan jauh dari instalasi lain (listrik, data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel penangkal petir atau anti petir bisa menggunakan kabel BCC minimal 50 mm (Bare Copper Conductor) dengan pertimbangan lebih ekonimis.
2. Indoor Instalasi
Sedangkan bila kabel penangkal petir atau anti petir diletakkan di dalam bangunan dan bisa jauh dari instalasi lain (listrik, data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel penangkal petir atau anti petir bisa menggunakan kabel NYY minimal 50 mm atau kabel NYY 70 mm dengan pertimbangan kabel ini cukup mampu menahan induksi petir. Kabel NYA sama percis dengan kabel NYY, yang membedakan yaitu kalau kabel NYY memiliki dua isolator atau dua lapisan pembungkus tembaga, sedangkan kabel NYA satu lapisan pembungkus atau satu isolator
3. Indoor High Instalasi
Dan bila jalur instalasi penangkal petir atau anti petir tidak bisa dihindarkan dari instalasi lain (listrik, data, kontrol dll) maka kabel jenis HVSC (High Voltage Single Core) yang harus digunakan karena hanya kabel HVSC ini yang mampu menahan tegangan tembus atau induksi (inception voltage) arus petir, misalnya kabel Coaxial dan kabel N2XSY ukuran 2 x 35 mm.
Kabel penangkal petir umumnya terbuat dari bahan konduktif seperti tembaga atau aluminium yang memiliki kemampuan baik dalam menghantarkan arus listrik. Kabel ini terhubung dengan sistem penangkal petir yang meliputi tiang penangkal petir, penghantar penangkal petir, serta sistem pengalihan arus petir menuju tanah.
Pemasangan kabel penangkal petir harus dilakukan secara profesional dan mengikuti pedoman serta standar keamanan yang berlaku.
Sistem penangkal petir biasanya terdiri dari beberapa komponen seperti:
1. Tiang Penangkal Petir : Struktur tinggi yang ditempatkan di atas bangunan atau area yang akan dilindungi. Tiang ini biasanya terbuat dari bahan konduktif dan berfungsi sebagai titik tertinggi yang menarik petir.
2. Penghantar Penangkal Petir : Kabel penangkal petir yang menghubungkan tiang penangkal petir dengan bagian lain dari sistem penangkal petir. Kabel ini memiliki kemampuan yang baik dalam mengalirkan arus petir.
3. Pengalihan Arus Petir (Downconductor) : Kabel konduktif yang mengarahkan arus petir dari tiang penangkal petir menuju tanah dengan aman.
4. Elektroda Tanah (Grounding Electrode) : Komponen yang menghubungkan sistem penangkal petir dengan tanah. Elektroda tanah penting untuk mengalirkan arus petir ke tanah tanpa merusak struktur atau peralatan.
5. Penghubung Utama (Main Bonding Jumper) : Penghubung yang menghubungkan sistem penangkal petir dengan sistem grounding bangunan secara keseluruhan.
Material Bantu Yang Berkaitan Dengan Pemasangan Kabel Penangkal Petir
Material bantu yang berkaitan dengan pemasangan instalasi penangkal petir dalam pemasangan jalur kabel penangkal petir atau anti petir bertujuan untuk memaksimalkan kualitas instalasi dan estikanya. Banyak sekali kontraktor atau perusahaaan instalatir yang kurang memperhatikan material bantu tersebut. Padahal material bantu dalam suatu instalasi penangkal petir sangat menentukan hasil akhir sebuah pekerjaan pemasangan instalasi penangkal petir atau anti petir di suatu struktur bangunan atau areal pemasangan.
1. Skun kabel
Material ini berfungsi untuk menyambungkan antara kabel penyalur penangkal petir dengan kabel grounding system. Biasanya dipasang didalam bok kontrol yang mana bok kontrol tersebut dibuat untuk mempermudah kita dalam hal perawatan instalasi penangkal petir atau anti petir yang telah terpasang, atau ketika kita akan mengukur resistansi grounding system tentunya harus di buka dulu titik penyambungannya (Skun Cable) agar kita dapat mendapatkan hasil pengukuran resistansi grounding yang akurat. Selain itu skun kabel juga dipasang antara terminal penangkal petir dengan kabel penangkal petir.
2. Pipa Conduite
Material ini berfungsi untuk membantu mengurangi dampak induksi yang terjadi pada instalasi penangkal petir atau anti petir yang telah terpasang. Biasanya conduite kabel penangkal petir tersebut menggunakan pipa paralon (PVC) yang ukurannya di sesuaikan dengan ukuran kabel penangkal petir yang di gunakan sebagai kabel penyalurnya.
3. Clamp Kuku Macan
Material ini digunakan untuk menyambung antara kabel grounding dari titik satu dengan titik yang lainnya (Pararel Grounding). Alat ini terbuat dari tembaga atau logam sehingga dapat berfungsi sebagai konduktor juga sehingga dapat meningkatkan kualitas instalasi.
4. Clamp Cincin
Material bantu ini berfungsi sebagai alat penyambung antara kabel penangkal petir atau anti petir dengan grounding dengan menggunakan Copper Rod atau tembaga berbentuk tongkat (stick), sehingga kualitas dari sambungan instalasi tersebut dapat terjamin kualitasnya.