Diagram penangkal petir
Berikut adalah contoh diagram penangkal petir yang sederhana:
“`
Petir
|
|
|
Pembumian
|
|
|
Konduktor Udara
|
|
|
Penangkal Petir
|
|
|
Bangunan
“`
Penjelasan:
1. Petir: Representasi dari sambaran petir yang datang dari awan atau langit.
2. Pembumian: Pembumian adalah bagian yang penting dalam sistem penangkal petir. Ini mencakup pemasangan konduktor dan sistem grounding yang memungkinkan aliran arus petir diarahkan dengan aman ke tanah.
3. Konduktor Udara: Konduktor udara merupakan kawat tembaga atau aluminium yang diinstal di atap atau sekitar bangunan. Konduktor ini berfungsi untuk menyalurkan arus petir dari bagian atas bangunan ke sistem pembumian.
4. Penangkal Petir: Merupakan perangkat penangkap petir yang terdiri dari konduktor penangkap dan sistem penghubung ke konduktor udara. Fungsinya adalah menangkap sambaran petir dan mengarahkannya ke sistem pembumian.
5. Bangunan: Meliputi struktur atau gedung yang harus dilindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh sambaran petir. Sistem penangkal petir dirancang untuk mengalirkan arus petir dengan aman ke tanah dan melindungi bangunan serta isinya.
Diagram penangkal petir ini hanya mewakili konsep dasar dari sistem penangkal petir. Pada praktiknya, instalasi penangkal petir memerlukan perencanaan dan perhitungan yang lebih rinci sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan yang berlaku di wilayah tersebut.
Berikut adalah contoh diagram penangkal petir yang umum digunakan:
“`
|
|
|
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/_______________________________\
“`
Diagram di atas menggambarkan pemasangan penangkal petir pada sebuah struktur atau bangunan. Penangkal petir biasanya terdiri dari beberapa komponen utama:
1. Konduktor Utama: Jalur utama penangkal petir yang berfungsi sebagai pengarah petir menuju ke tanah. Biasanya terdiri dari batang tembaga atau aluminium yang dipasang secara vertikal dan terhubung dengan bagian paling tinggi dari bangunan.
2. Konduktor Peralihan: Jalur penangkal petir yang menghubungkan konduktor utama dengan bumi. Biasanya terdiri dari kabel tembaga atau aluminium yang melewati bangunan dan terhubung dengan sistem grounding di bawah tanah.
3. Penangkap Petir: Bagian dari penangkal petir yang dirancang untuk menarik petir. Biasanya terdiri dari piringan logam tajam atau batang konduktor yang ditempatkan di atas bangunan, seperti pada atap atau menara.
4. Sistem Grounding: Sistem yang menghubungkan penangkal petir dengan bumi untuk melenyapkan arus petir. Sistem grounding biasanya terdiri dari elektroda grounding yang terpasang di bawah tanah dan kabel tembaga yang menghubungkannya dengan konduktor peralihan.
Diagram di atas hanya menggambarkan tata letak umum dari penangkal petir. Namun, penting untuk dicatat bahwa desain dan pemasangan penangkal petir harus dilakukan oleh profesional yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tersebut. Hal ini dikarenakan penangkal petir harus memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan dan sesuai dengan karakteristik bangunan yang akan dilindungi.